About Me

Persagi Banyumas
Lihat profil lengkapku

Kamis, 25 Februari 2016

Edukasi Sarapan Sehat oleh PERSAGI Cabang Banyumas dalam Rangka Hari Gizi Nasional ke -52


Edukasi Sarapan Sehat di SDN 2 Sumampir: Dok Persagi Banyumas

Dalam rangka mendukung program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan menghidupkan kembali Program Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT AS) dan menyambut Hari Gizi Nasional yang ke-52, PERSAGI Cabang Banyumas turut berpartisipasi bersama PT WingsFood dalam kegiatan ‘Ayo Sarapan Bareng Mie Sedap’. Anggota Persagi yang menjadi pelaksana kegiatan adalah Raden Endah Nurkhalida, S.Gz, yang merupakan ahli gizi yang bertugas di Puskesmas Purwokerto Utara.

Sarapan sangat penting bagi kesehatan tubuh. Pada pagi hari, asupan energi untuk melakukan fungsi-fungsi tubuh dipenuhi melalui sarapan pagi. Sarapan pagi yang berkualitas sangat penting dilakukan untuk memenuhi kecukupan energi yang diperlukan sebelum melakukan aktivitas.

Anak yang terbiasa sarapan pagi akan memacu pertumbuhan, kemampuan konsentrasi belajar dan memaksimalkan kemampuan belajar di sekolah yang lebih baik dibandingkan dengan  anak yang tidak terbiasa sarapan pagi. Oleh karena itu, kebiasaan sarapan pagi sangat disarankan agar dapat melakukan aktivitas dengan baik dan maksimal.

Tujuan program ‘Ayo Sarapan Bareng Mie Sedap’ adalah memberikan edukasi singkat ke sekolah-sekolah mengenai manfaat dan pentingnya sarapan terutama bagi anak usia sekolah agar sehat, kuat, mampu berkonsentrasi dengan baik, dan dapat meningkatkan prestasi belajar anak.

Selain edukasi, juga diadakan kegiatan sarapan bersama yakni dengan menyajikan mie goreng, telur, dan sayuran sebagai salah satu alternatif sarapan yang didukung oleh Mie Sedaap.

Kegiatan edukasi dan sarapan bersama tersebut berlangsung mulai dari tanggal 29 Januari 2016 sampai dengan 6 Februari 2016 di beberapa sekolah dasar negeri di daerah kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Edukasi Sarapan Sehat di  SD N 1Purwokerto Lor: Dok Persagi Banyumas


Rangkaian agenda kegiatan tersebut antara lain :
1.      SDN 2 Sumampir pada tanggal 29 Januari 2016
2.      SDN 1 Pabuaran pada tanggal 1 Februari 2016

Edukasi Sarapan Sehat di SDN 3 Bancarkembar: Dok Persagi Banyumas


3.      SDN 3 Bancarkembar pada tanggal 2 Februari 2016
4.      SDN 1 Purwokerto Lor pada tanggal 5 Februari 2016
5.      SDN 1 Ledug pada tanggal 6 Februari 2016
Sarapan Bersama di SDN 1 Ledug : Dok Persagi Banyumas


Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan interaktif. Siswa-siswi sekolah dasar tersebut tampak antusias dalam menerima edukasi manfaat dan pentingnya sarapan pagi. Melalui kegiatan tersebut diharapkan terbentuknya kebiasaan sarapan sehat, khususnya pada anak-anak usia sekolah agar terciptanya konsentrasi dan kemampuan belajar yang baik,  aktif, dan menjadikannya kebiasaan dari pola hidup yang sehat.




[ ... ]

Senin, 01 Februari 2016

Konsultasi Gizi Gratis;Bukti Kiprah Persagi Banyumas di Masyarakat


Masih dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional Tanggal 25 Januari 2016, pada tanggal 31 Januari 2016 Persagi Banyumas mengadakan konsultasi gizi gratis pada masyarakat, sebagai bagian dari kiprah Persagi Banyumas di masyarakat.

 Konsultasi gizi ini dilakukan di pusat  terbesar berkumpulnya warga Purwokerto saat Hari Libur yaitu di GOR Satria Purwokerto. Ribuan warga Purwokerto berkumpul setiap hari minggu di GOR Satria untuk melakukan aktivitas olahraganya termasuk senam, jalan sehat, ataupun olahraga lainnya. Oleh karena itu GOR sangat tepat dipilih sebagai tempat strategis untuk melakukan edukasi gizi pada masyarakat.



Ketua Persagi Banyumas yaitu Bambang Margono, SKM telah menerjunkan anggotanya sejumlah 37 orang untuk melayani konsultasi gizi pada  masyarakat.

Pengunjung GOR Satria sangat antusias menyambut kegiatan ini. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan langka untuk mendapatkan konsultasi gizi gratis dari para ahli gizi profesional  yang sebagian besar sudah berstatus Register Dietetik (RD) tersebut. Fasiltas yang disediakan diantaranya adalah pengukuran antropometri meliputi penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pemeriksaan Tekanan Darah dan Konsultasi Gizi gratis.  

Data yang tercatat menyebutkan sebanyak 56 warga memanfaatkan kegiatan konsultasi gizi yang telah diselenggarakan oleh Persagi Banyumas. Sebanyak 23 orang melakukan pengukuran antropometri, sedangkan 33 orang melakukan konsultasi gizi.

Masyarakat banyak mengkonsultasikan  penyakit-penyakit yang dideritanya dan berusaha mencari solusi Diet dari para ahli gizi . Sebanyak 13 orang melakukan konsultasi Diet Rendah Kalori, 7 orang konsultasi Pola Gizi Seimbang, 4 orang konsultasi Rendah Kolesterol, 3 orang Diet Rendah Purin, 2 orang Diet Rendah Garam, 2 orang Diet Diabetes Mellitus, 1 orang Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dan 1 orang konsultasi Diet untuk mengatasi Obesitas.



Ketua Persagi Banyumas, Bambang Margono, SKM bersyukur atas kesuksesan acara yang dipandunya. Dia berterimakasih kepada segenap ahli gizi dan konselor yang sudah bersusah payah meluangkan waktu untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. 

Warga yang mengikuti acara tersebut juga mengaku sangat puas dan terbantu dengan adanya konsultasi gizi secara gratis tersebut. Mereka  berharap kegiatan tersebut dapat secara rutin diselenggarakan oleh Persagi Banyumas.


[ ... ]

Sosialisasi Gizi pada Remaja;Membentuk Remaja yang Sadar Gizi


Remaja termasuk kelompok rawan gizi yang perlu mendapat pendampingan, terutama dalam membentuk pola makan sehat. Remaja yang sedang dalam masa Pubertas, banyak yang ingin membentuk Body Image. Mereka  kadangkala banyak yang melakukan diet sendiri untuk membentuk tubuh sesuai idolanya. Diet yang tidak seimbang justru akan berakibat buruk terhadap kesehatannya.

Untuk mendampingi remaja dalam memilih makanan sehat, maka Persagi Banyumas mengadakan sosialisasi gizi pada remaja. Kegiatan ini masih dalam rangkaian Hari Gizi Nasional 2016.
Kegiatan ini diadakan  di SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto . Sejumlah 100 remaja puteri pada kelas 10 dan 11 sangat antusias mengikuti acara tersebut. Acara dibuka dengan sambutan oleh Kepala Sekolah, dilanjutkan dengan penyuluhan oleh para ahli gizi yang tergabung dalam Persagi Banyumas.



Para remaja puteri juga diberi tablet tambah darah secara gratis, kemudian secara bersama-sama melakukan gerakan minum tablet tambah darah.

Remaja puteri sudah termasuk golongan Wanita Usia Subur (WUS) yang mulai aktif melakukan proses Reproduksi, salah satunya adalah mengalami Menstruasi.   Tablet tambah darah sangat penting diminum oleh remaja puteri agar terhindar dari kurang darah atau Anemia yang dapat mengganggu aktivitas serta konsentrasi belajaranya.

Acara sosialisasi ini diakhiri dengan diskusi tanya jawab dan pembagian Doorprize. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan sampai akhir acara.

Kegiatan sosialisasi gizi pada remaja ini selain dilaksanakan oleh Persagi Banyumas juga dihadiri oleh Kasi Gizi dan Kasi KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan juga TPKB Kabupaten Banyumas. 
[ ... ]

Jalan Sehat Persagi Banyumas untuk Memperingati Hari Gizi Nasional


Seperti diinformasikan pada postingan sebelumnya yaitu Rangkaian Kegiatan Persagi Banyumas Memperingati Hari Gizi Nasional, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah lomba Jalan Kaki Sehat.


Lomba Jalan Kaki Sehat dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2016 . Start dan Finish di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh plt Kadinkes Banyumas Bapak Sadiyanto, MKes dengan diikuti oleh ratusan peserta meliputi para ahli gizi, staf Dinas Kesehatan dan masyarakat umum.




Hadiah yang diberikan untuk Doorprize ada berbagai macam. Banyak ahli gizi yang ingin ikut berkiprah mensukseskan acara dengan menyumbang Doorprize secara sukarela.


Dengan diadakannya Jalan Sehat ini diharapkan masyarakat menjadi termotivasi untuk hidup sehat, melalui peningkatan aktivitas fisik serta  pemilihan pola makan yang aman dan bergizi tinggi
[ ... ]

Senin, 25 Januari 2016

Asal Mula Ditetapkan Hari Gizi Nasional



Hari ini adalah Hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2016. Persagi Banyumas sudah menyiapkan rangkaian acara untuk menyambutnya seperti yang diinfokan pada postingan sebelumnya yaitu Rangkaian Kegiatan Persagi Banyumas Memperingati Hari Gizi Nasional 2016.

Tapi sudahkah banyak yang tahu bagaimana asal mula ditetapkan Hari Gizi Nasional itu ?
Persagi Banyumas mencoba mencari informasi tentang hal ini.

Akhirnya didapatkan informasi yang akurat pada website resmi Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bidang Gizi yaitu http://gizi.depkes.go.id.

Disana dikatakan bahwa Pentingnya gizi dalam kehidupan bangsa Indonesia, sudah dirintis oleh almarhum Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, sejak awal kemerdekaan tahun 1950. Saat itu beliau diangkat oleh Menteri Kesehatan, almarhum dokter J Leimena, untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman.

Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an, dan dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an hingga sekarang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan tanggal 25 Januari 1951. Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Di kemudian hari disepakati bahwa hari gizi nasional ditetapkan menjadi tanggal 25 Januari.

Persagi Banyumas sebagai wadah Ahli Gizi seluruh Kabupaten Banyumas merasa bahwa kita sebagai ahli gizi harus selalu mengingat cikal bakal Gizi di Indonesia, oleh karena itu memperingatinya merupakan sebuah kewajiban. Semoga gizi Indonesia akan selalu berkembang dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas. 


[ ... ]

Kamis, 21 Januari 2016

Rangkaian Kegiatan Persagi Banyumas Memperingati Hari Gizi Nasional 2016



Hari Gizi Nasional  tahun ini jatuh pada tanggal 25 Januari 2016. Persagi Banyumas sebagai organisasi profesi ahli gizi di Kabupaten Banyumas, bermaksud  memperingati Hari Gizi tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman gizi di masyarakat dan mengenalkan kiprah Persagi di Kabupaten Banyumas.




Berdasarkan keputusan hasil rapat yang dilakukan pada tanggal 16 Januari 2016 maka Persagi Banyumas mengadakan serangkaian kegiatan untuk  memperingati Hari Gizi.
Kegiatan yang direncanakan adalah:

1. Jalan Sehat, dilaksanakan pada Hari Jumat  tanggal 22 Januari 2016 di Dinas Kesehatan
2. Penyuluhan Gizi Remaja, dilaksanakan pada Hari Senin tanggal 25 Januari 2016 di SMK Mardikenya Purwokerto
3. Konsultasi Gizi, dilaksanakan pada Hari Minggu tanggal 31 Januari 2016 di GOR Satria Purwokerto
4. Penyuluhan Gizi dan Sarapan Pagi bersam anak SD di 4 Desa di Kabupaten Banyumas, dilaksanakan pada bulan Pebruari 2016.


Ketua Persagi, Bambang Margono, SKM mengharapkan partisipasi semua anggota Persagi untuk mendukung kegiatan tersebut, agar kegiatan berjalan sukses sebagai bentuk pengabdian Persagi kepada masyarakat Banyumas. 
[ ... ]

Senin, 18 Januari 2016

Serah Terima Kepengurusan Persagi Banyumas 2015-2020



Kepengurusan Persagi Banyumas  periode sebelumnya yaitu 2010-2015 telah  berakhir. Pelatikan kepengurusan yang baru telah dilantik pada tanggal 21 Nopember 2015 di Hotel Dominic bersamaan dengan Seminar Persagi.


Serah terima jabatan kepengurusan Persagi secara resmi dilakukan pada pertemuan Persagi Banyumas tanggal 16 Januari 2016 di aula Dinas Kesehatan Kabupatena Banyumas.


Ketua Persagi yang lama yaitu Misbachul Munir, SKM melaporkan program-program yang berhasil dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun diantaranya memfasilitasi 76 anggota Persagi untuk dapat meraih Surat Tanda Registrasi (STR) dan 48 orang memperoleh Surat Ijin Kerja (SIK).
Pada masa kepengurusannya pula Persagi telah berhasil menyelenggarakan 3 buah seminar, yaitu
1. Pangan Jajanan Anak Sekolah yang Aman dan Bergizi untuk Menciptakan Generasi Sehat, Cerdas dan Berprestasi, pada Sabtu 28 Januari 2012 bertempat di  Aula RS Marnono Sukarjo, Purwokerto
2. Seminar Gizi dan KIA pada tanggal 17 Nopember 2014 bertempat di Prodi Gizi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
3. Cegah Stroke pada Penderita Hipertensi untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik pada tanggal 21 Nopember 2015 bertempat di Hotel Dominic Purwokerto
Sebelum menyerahkan kepengurusannya Misbachul Munir, SKM menyampaikan masukan untuk pengurus yang baru diantaranya agar Persagi memfasilitasi diadakannya D4 Gizi  sebagai kelanjutan jenjang bagi ahli gizi yang masih berpendidikan D3 Gizi, disusunnya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang rapi dan merujuk pada AD/ART Persagi Pusat serta disusun program kerja 5 tahun ke depan.


Setelah menerima jabatannya, ketua Persagi yang baru, Bambang Margono, SKM langsung melakukan action, yaitu memimpin diskusi  merencanakan kegiatan untuk memperingati Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari 2015.
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang direncanakan diantaranya yaitu diadakan konsultasi gizi gratis kepada masyarakat, penyuluhan sarapan sehat ke sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Banyumas dan lomba  jalan sehat.
Ketua Persagi yang baru juga merencanakan pertemuan khusus bagi para pengurus Persagi yang baru pada bulan pebruari untuk merancang program kerja 5 tahun ke depan.

Semua anggota Persagi Banyumas menyambut kepengurusan yang baru dengan dukungan penuh dan semangat tinggi agar Persagi Banyumas dapat menjadi lebih baik di masa mendatang. 
[ ... ]

Kamis, 07 Januari 2016

Pelantikan Pengurus Baru Persagi Banyumas Periode 2015-2020


Pengurus Persagi lama yang diketuai oleh Misbakhul Munir, SKM  telah menyelesaikan masa bhaktinya selama 5 tahun dengan baik. Banyak capaian yang sudah diraih, diantaranya adalah mengantarkan para anggotanya untuk dapat meraih Register Dietetik (RD) yang merupakan bentuk profesionalisme seorang ahli gizi..
Untuk meneruskan estafet kepemimpinan maka dilakukan pemilihan ketua Persagi baru. Berdasarkan pemilihan suara yang dilakukan, maka terpilih Bambang Margono, SKM sebagai ketua Persagi baru periode 2015-2020 dengan raihan suara terbanyak.
Pelantikan ketua Persagi Banyumas yang baru dilakukan bersamaan dengan Seminar Persagi sehari pada tanggal 21 Nopember 2015 di Hotel Dominic Purwokerto. Pelantikan dilakukan oleh pembina dari DPD Jateng . Berikut adalah daftar pengurus Persagi Banyumas Periode Tahun 2015-2020 berdasaekan SK DPD PERSAGI  No 103/PERSAGI/DPD Jateng/XI/2015 tanggal 20 Nopember 2015. 
Berikut adalah susunan pengurus persagi Banyumas yang baru:




Pengurus baru beserta segenap anggotanya bertekad akan memajukan Persagi cabang Banyumas, sehingga keberadaannya dapat dapat memberi manfaat bagi seluruh ahli gizi di wilayah Kabupaten Banyumas, maupun masyarakat di sekitarnya. 
Bravo Persagi Banyumas!!
[ ... ]

Seminar Sehari Persagi Banyumas: Cegah Stroke pada Penderita Hipertensi untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik


Dalam rangka hari Kesehatan Nasional 2015 yang jatuh pada tanggal 12 Nopember, Persagi Banyumas menyelenggarakan seminar sehari pada tanggal 21 Nopember 2015.  Seminar ini mengangkat tema: Cegah Stroke pada Penderita Hipertensi untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik. Seminar tersebut dilaksanakan di Hotel Dominic Purwokerto, dengan ketua pelaksana adalah Ibnu Zaki, S.Gz, M.Gizi.
Persagi Banyumas mengetengahkan topik tersebut dengan pertimbangan bahwa Hipertensi  merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian pada penderitanya. Berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2013 prevalensi Hipertensi pada penderita usia ≥ 18 tahun  di Indonesia sebesar 25,8%.
            Hipertensi yang tidak terkendali dapat menyebabkan terjadinya Stroke.  Masalah stroke di Indonesia menjadi semakin penting dan mendesak, karena kini jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak di Asia. Jumlah penderita stroke dengan rata-rata usia 60 tahun ke atas berada di urutan kedua terbanyak di Asia, sedangkan usia 15-59 tahun berada di urutan ke lima terbanyak di Asia. Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik bagi penderita hipertensi, perlu adanya pemahaman bagi kita semua tentang pengendalian hipertensi sehingga dapat dicegah untuk tidak  mengarah pada resiko terjadinya stroke.
Narasumber yang diundang diantaranya adalah:
1.      dr. Noegroho Harbani, M.Sc., Sp.S ( Dokter Saraf RS Ajibarang), topik: Patofisiologi Hipertensi dan Stroke



2.       Ratih Winanti, S.Psi., M.H ( Psikolog  RSUD Banyumas ), topik: Aspek Psikologi Pencentus Stroke pada Penderita Hipertensi.
3.      Herni Astuti, DCN, M.Kes  ( Nutrisionis RS Sardjito), topik: Penatalaksanaan Gizi pada Penderita Hipertensi.


SSeminar tersebut mendapat sambutan baik dari para ahli gizi, baik merupakan anggota Persagi Banyumas, maupun ahli gizi di sekitar Karisidenan Banyumas.




 Berdasarkan catatan kehadiran,  seminar tersebut dihadiri oleh 200 peserta lebih yang berasal dari seluruh wilayah Karisidenan Banyums, bahkan sampai ke luar daerah ( Yogya, Banten, Balikpapan, bahkan Aceh). Peserta merasa puas dengan seminar yang diikuti karena dapat menambah wawasan, selain itu sertifikat yang diperoleh mempunyai nilai 2 SKP yang dapat digunakan sebagai kelengkapan persyaratan RD (Register Dietetik). 


[ ... ]

Senin, 04 Januari 2016

Sejarah Ilmu Gizi Dunia


Ilmu gizi berkembang dari masa ke masa. Pada jaman prasejarah, manusia masih memandang makanan sebagai sarana untuk bertahan hidup saja. Mereka mencari dan mengkonsumsi makanan secara tradisional agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya di muka bumi.
Pada masa 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, Bapak Ilmu Kedokteran mengibaratkan makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia. Anak-anak yang sedang bertumbuh membutuhkan banyak panas, sehingga mereka membutuhkan banyak makanan. Orangtua membutuhkan sedikit panas, oleh karena itu membutuhkan sedikit makanan.
Hippocrates juga mengatakan bahwa “Biarkan makanan sebagai obat dan obat sebagai makanan” dia juga mengatakan bahwa manusia yang bijaksana harus menyadari bahwa kesehatan merupakan anugrah yang besar dari Tuhan.
Antoine Lavoiser (1743-1794) yang merupakan ahli kimia Perancis dan dikenal sebagai  Bapak ilmu gizi  berhasil meletakan dasar ilmu gizi berupa fungsi kimia dan biokimia dalam tubuh manusia.
    Lahirnya ilmu gizi diawali dengan penemuan penggunaan energi makanan meliputi proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Penelitiannya dengan menggunakan Guinea Pig (Sejenis kelinci yang biasa digunakan dalam penelitian) merupakan penelitian pertama mengenai hubungan tentang produksi panas dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh tubuh. Ia menyimpulkan bahwa pernafasan merupakan  proses pembakaran yang sama dengan pembakaran yang terjadi di luar tubuh. Pembentukan panas dalam tubuh hewan berhubungan langsung dengan produksi karbondioksida. Lavosier juga mengukur penggunaan oksigen oleh keadaan puasa dan istirahat yang sekarang dikenal dengan istilah Metabolisme Basal. Lavosier menunjukkan bahwa konsumsi oksigen atau produksi panas meningkat di atas basal dengan menurunnya suhu lingkungan, pencernaan makanan dan latihan fisik. Rubner (1902) menemukan pencernaan konsumsi oksigen setelah mencerna makanan, yang sekarang dikenal dengan istilah Spesific Dynamic Action (SDA).
Berbagai macam zat gizi pertama kali dapat dianalisis oleh Magendie, seorang ahli kimia pada awal abad ke-19, meliputi Karbohidrat, Protein dan Lemak. Zat-zat tersebut ditemukan dapat dioksidasi dalam tubuh oleh  Liebeg (1803-1873), seorang ahli kimia dari Jerman. Ia menyimpulkan bahwa makanan yang seimbang harus mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Pada tahun 1899 Atwater dan Bryant menerbitkan Daftar Komposisi Bahan Makanan yang pertama. Atwater menemukan kandungan Kalori dalam   1 gram bahan zat gizi, yang disebut Faktor Atwater: 1 gram Karbohidrat sama dengan 4 kkal, 1 gram Protein sama dengan  4 kkal dan 1 gram Lemak sama dengan 9 kkal.
Identifikasi Mikronutrien berawal dari observasi terhadap berbagai penyakit defisiensi dan usaha untuk menyembuhkannya. Skorbut yang dialami oleh pelaut pada abad ke-18 dapat diobati dengan buah jeruk yang merupakn sumber Vitamin C. Beri-beri diobati dengan beras giling yang merupakan sumber Vitamin B1 (Thiamin). Hubungan kadar Iodium dalam makanan dan air minum dengan pembengkakan kalenjar Tiroid ditemukan pada awal abad ke-20. 
Penelitian gizi pada tingkat molekular dan seluler dimulai pada tahun 1955. Berbagai penelitian menemukan struktur sel yang rumit dan peranan kompleks serta vital zat gizi dalam pemeliharaan sel-sel tubuh. Sejak tahun 1960 fokus penelitian gizi beralih kepada penelitian saling keterkaitan antara zat-zat gizi , peranan biologik spesifiknya, penetapan kebutuhan gizi manusia dan pengaruh pengolahan terhadap kandungan zat gizi.

Sumber:
Dyah UP&Endo Dardjito. Buku Ajar Ilmu Gizi. Universitas Jenderal Soedirman. 2015


[ ... ]

Asal-Usul Istilah Gizi di Indonesia



Di Indonesia istilah Gizi dan Ilmu Gizi baru dikenal pada awal tahun 1950an. Istilah Gizi merupakan merupakan terjemahan kata ” Nutrition” dan “Nutrition Science”.  Meskipun belum resmi ditetapkan oleh Lembaga Bahasa Indonesia, istilah Gizi dan Ilmu Gizi telah  dipakai oleh Prof.Djuned Pusponegoro, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar ilmu penyakit anak di Fakultas Kedokteran UI tahun 1952. Pada tahun 1955 , Ilmu Gizi resmi menjadi mata kuliah di Fakultas Kedokteran UI, dan tahun 1958 secara resmi dipakai dalam pidato pengukuhan Prof.Poerwo Soedarmo sebagai Guru Besar Ilmu Gizi pertama di Indonesia, di Fakultas Kedokteran UI. 
Pada  tahun 1958  Alm. Prof.Poerwo Soedarmo,  yang waktu itu Direktur Lembaga Makanan Rakyat , Departemen Kesehatan RI, menugaskan 4 Mahasiswa tingkat akhir Akademi Pendidikan Nutritisionis-Ahli Diit , Bogor,  untuk menghadap Direktur Lembaga Bahasa Indonesia,  Fakultas Sastra, UI,  Dr. Soebandio. Tujuannya  adalah untuk mendapat petunjuk terjemahan yang benar dan ilmiah untuk kata  Inggris “Nutrition”, dan “Nutrition Science” kedalam bahasa Indonesia.
Dr.Soebadio, menjelaskan bahwa akar bahasa Indonesia berasal dari  bahasa Arab dan Sansekerta. Oleh karena itu Dr.Soebandio menyarankan untuk  mengambil terjemahan dari kata Arab dan Sansekerta. Kata Inggris Nutrition dalam bahasa Arab di sebut Ghidzai, dan dalam bahasa Sanksekerta yaitu Svastavarena. Keduanya berarti  sama,  yaitu makanan yang menyehatkan.  Atas petunjuk tersebut Prof.Poerwo Soedarmo memilih kata  Gizi sebagai terjemahan resmi kata nutrition.   Sejak tahun 1952 kata Gizi itu  sudah dipakai dikalangan  ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat.  Sedangkan  kata Svastaharena di pakai dalam lambang organisasi Ahli Gizi Indonesia (Persagi) sampai sekarang.

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari proses makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ pencernaan, dan diolah dalam suatu sistem metabolisme  menjadi zat-zat kehidupan  (zat gizi dan zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh. Zat gizi tersebut  membentuk jaringan tubuh dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-masing  dalam suatu sistem, sehingga menghasilkan  pertumbuhan (fisik) dan perkembangan (mental) , kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat  dicapainya tingkat kehidupan sehat, bugar dan sejahtera.

Sumber:
Dyah UP&Endo Dardjito. Buku Ajar Ilmu Gizi. Universitas Jenderal Soedirman. 2016

[ ... ]

Sejarah Persatuan Ahli Gizi (Persagi) di Indonesia


Tekad yang bulat untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran demi tercapainya kehidupan rakyat yang sehat, disatukan dalam satu wadah organisasi profesi Nutrisionis-Dietisien yang disebut Persatuan Ahli Gizi Indonesia atau disingkat PERSAGI, dan tidak berafiliasi kepada suatu organisasi politik.
Organisasi profesi ini didirikan pada tanggal 13 Januari 1957 dengan nama semula Persatuan Ahli Nutrisionis Indonesia yang disempurnakan pada tanggal 26 Mei 1960 dan kemudian pada tanggal 20 Juli 1965 dan terakhir tanggal 19 Nopember 1989 menjadi Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia ini berkedudukan di Jakarta dan terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai organisasi profesi dengan nomor daftar 00091007.
Sumber: http://persagi.org/


[ ... ]